11 Mar 2010

Audrey & Gamaliel

awalnya kenal mereka dari artikel seseorang di curipandang. Pas didengerin, eh, suara mereka beneran bagus loh!Bagus banget! Yang saya suka dari mereka adalah mereka bisa kompak banget sebagai saudara! Hebat! :D

Dari semua video mereka, saya paling suka yang Telephone, lebih bagus dari penyanyi aslinya! :D sayang, videonya gagal donlot terus,huhuhuhuhu..


Ladies and Gentleman,
Please Welcome,
Audrey & Gamaliel!




9 Mar 2010

#10pelajaran pinjam-meminjam uang

okeh,saya kembali lagi. :)
Turun trombosit minggu kemarin membuat saya sedikit ogah-ogahan untuk mengupdate blog sendiri. Maklum, sayalah biangnya pemalas.hehehehe..

okeh, saya ada sedikit kejadian yang menurut saya pantas untuk saya bagi di blog ini. Yaaa, sebagai pengalaman hidup saja untuk teman-teman yang membaca blog ini (emang ada??) ;P Mari belajar bersama soal pinjam-meminjam-uang ini. Sebelumnya, saya nulis ini agak2 pake esdegan,eh salah, esmosi. Jadi,maaf kalau ternyata artikelnya puanjang buanggeettt dan beberapa kata yang mungkin kasar,begitu?


Dimulai dari suatu kamis siang.
Ketika sedang asyik2nya bekerja (cailah) tiba2 YM saya berkedap-kedip. Eh,ternyata setelah dicek, ada sepupu saya disitu,menanyakan kabar dan kerjaan saya. Eh,tanpa badai tanpa hujan, tiba2 sepupu saya langsung menanyakan suatu pertanyaan yang membuat saya kurang nyaman. Ya, dia bilang ingin meminjam uang pada saya. Jumlahnya gak tanggung-tanggung. 1,2 juta katanya. Seumur-umur saya belum pernah ada yang berhutang sama saya sebanyak ini makanya agak kaget juga ketika ditanya. Gimana gak kaget coba?seumur-umur,paling kalau ada temen yang ngutang cuma ngutang makan, maksimal sampe 10ribu itu juga,maklum mahasiswa,hehehehehe.. Oke,lanjut. Sepupu saya bilang kalau dia lagi perlu banget uang itu untuk menebus cetakan. Dan dia bilang akan mengembalikan uang pinjaman saya setelah tebusan cetakannya selesai, yaitu jam 4 sore.

Pelajaran #1 kalau ada yang meminjam uang anda, selalu tanyakan kapan persisnya uang anda akan dikembalikan. Catat dan simpan bukti perkataannnya.


Saya sempat ragu juga sih, minjemin gak ya? sebenarnya saya punya sih duit segitu,itupun hasil menabung dari gaji magang saya di sebuah konsultan selama 3 bulan. Jumlahnya,pas sekali dengan kebutuhan sepupu saya ini. Awalnya, sempat ragu,karena ada perasaan tidak nyaman. Ah, saya tidak mengerti sekali saat itu.Pusing sekali. Saudara saya mendesak dan bertanya terus2an apa saya mau meminjamkan duit saya. Ya, gara2 hal ini, konsentrasi kerja saya resmi bubar dengan manisnya karena terenggut oleh hal-pinjam-meminjam-uang ini.

Akhirnya saya pun bertanya sekali lagi kepada sepupu saya

"bener nih bakal dibalikin? masalahnya itu uang hidup saya,bukan sekedar tabungan"

"iya.bener deh dibalikin, masa sih gak percaya sama mas. Punya BCA kan? transfer aja nanti"
"Wah,BCA mah gak ada tuh, adanya mandiri syariah."
"kalau mandiri kan gak bisa transfer ke BCA"
"yyaahh..jadi gimana dong? nanti deh, kalo ada waktu, disetor lewat BCA"
"oyaudah, tapi ditunggu ya uangnya. Oiya, jangan bilang2 sama tante-om ya. mas malu nih, gak enak kalo ketauan minjem. Oiya, jadinya minjemin berapa? kalo bisa 1,2 aja,biar mas gak usah minjem2 lagi"

Pelajaran #2 tabiat orang meminjam sudah terlihat ketika awal meminjam. Jika tabiatnya baik, pasti si peminjam akan langsung bertemu dan bertatap muka dengan kita dan tidak akan membiarkan kita untuk bersusah payah untuk menyetor via bank lain, padahal dia ada di satu kota yang sama dengan kita.




Pelajaran #3 selalu berikan waktu yang lama bagi diri kita sendiri untuk memberikan keputusan apakah kita akan meminjamkan uang atau tidak. Jangan berikan keputusan saat itu juga. biarkan semuanya mengendap dalam otak. Spontanitas tidak diperlukan dalam hal pinjam-meminjam ini.





Pelajaran#4 Untuk ukuran mahasiswa seperti saya, selalu bicarakan hal ini kepada orang tua (walaupun si peminjam meminta tidak melibatkan orang tua). Kenapa? karena orangtua kita sudah asam-garam dengan dunia seperti ini dan mengerti cara para peminjam yang tidak bertanggung jawab!

Setelah pembicaraan terakhir, akhirnya saya memutuskan untuk meminjamkan uang pada sepupu saya. Dengan polosnya, saya berikan 1,2juta ke dalam rekeningnya. Dengan harapan, uangnya akan kembali nanti jam 4 sore. Saat itu, yang saya pikirkan, saya ingin membantu sepupu saya yang sedang kesulitan, lagipula, toh, saya kenal dengan sepupu saya dan saya percaya dia akan mengembalikan uang saya. Masa sih berani menipu saudara sendiri?


Pelajaran#5 jangan percaya satupun orang ketika berurusan dengan uang, termasuk saudara sendiri.Tahukah anda kalau orang akan sangat berbeda jika dia sudah berurusan dengan uang?



Pelajaran#6 Simpan semua bukti transfer/setor mengenai peminjaman uang kita. Ini akan menjadi bukti kuat bahwa kita pernah mengeluarkan uang untuk si peminjam.



Setelah jam 4, saya meng-sms sepupu saya untuk bertanya apakah uangnya sudah dikembalikan. Sepupu saya bertanya, apa mau dikembalikan langsung atau transfer bank saja? Saya bilang, lewat bank saja, kalau cash repot, karena harus bolak-balik ke bank. Karena alasan itulah,dia bilang belum sempat mentransfer karena banknya keburu tutup. Akhirnya dia berjanji akan mengembalikan uang saya esok hari jam12.

Esoknya,bis sekolah yang kutunggu,eh salah, sms yang kutunggu tak datang2 sampai jam kerja selesai. Karena polos, saya berpikir kalau uangnya sudah dikembalikan oleh saudara saya. Tapiii.. apa yang terjadi? ketika hari sabtu saya cek di ATM, uang saya belum kembali! Ouh, tidak, ini sih udah tanda2 gak bener.. Akhirnya sengaja saya biarkan tidak saya tagih sampai minggu. Eh, ternyata ketika hari senin belum ada kabar juga! Akhirnya, karena kesal, saya sms sepupu saya, dan apa jawabannya coba? Dia bilang belum bisa bayar karena uangnya belum dibayar oleh kantornya!!

Pelajaran#7 tabiat peminjam bisa terlihat dari sini, jika punya itikad baik, pasti dia akan langsung menghubungi kita dan meminta maaf karena harus menunda pembayaran, bukan dengan cara menghindar dan tanpa memberi kabar!

Okeh, sebenarnya kepercayaan saya mulai luntur akibat penundaan pembayaran ini. Seharusnya telatnya pembayaran tidak dijadikan alasan untuk tidak memberi kabar. Saya belajar hal ini dari ayah saya. Sebuah perusahaan (sebut saja X) pernah mangkir untuk membayar gaji ayah saya, padahal ayah saya juga punya hutang yang harus dibayar kepada orang lain (kita sebut Y) . Ayah saya mengajarkan bahwa tidak dibayarnya kita oleh X sama sekali tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak membayar hutang pada Y! Kita tidak digaji oleh X bukanlah masalah si Y ( ribet amat bahasanya) , masalah bagi Y sudah cukup dengan meminjamkan uang pada kita, tidak usah ditambahkan dengan masalah milik kita!


Pelajaran#8 Jika masalah ini terjadi, mbok ya, sadar sedikit, langsung minta sembah sungkem, eh salah, minta maaf dan memberi kabar kalau kita tidak bisa membayar hutang atau kita baru bisa membayar sepersekian hutang. At least, tunjukkan kalau kita punya niat baik untuk mengembalikan dan menyesal karena telat membayar!



Ternyata dugaan saya benar, uang saya tidak dikembalikan setelah lewat 2minggu! Padahal, dalam satu sms-nya dia bilang kalau sudah punya cash-nya! Eerrgghhh!!! gimana gak sebel luar biasa kalo kaya gini caranya? Mana duit di ATM sudah menipis dan saya sudah tidak punya uang lagi,huhuhuhuhu... T.T


Pelajaran#9 Tagih terus. Jangan menyerah,. kalau kata temen saya,ini mah adu keras kepala namanya. Harus terus2an, kalau perlu 3x sehari kaya minum obat. Jangan pernah berhenti menagih. Sekalinya berhenti, si peminjam akan ngerasa keenakan karena dia akan berpikir : tidak dikembalikan pun tidak apa2,toh, sudah gak pernah ditagih lagi. Huuhhh!!rasanya pengen deh, ngaruk2 orang tipikal gini.Eh,malah keenakan dong? ;P


Di minggu ke-2 hutang ini, ayah saya mengalami kecelakaan motor. Wah,lengkaplah sudah. Uang dipinjem gak balik, sekarang ayahpun sakit. Akhirnya saya baru berani menceritakan kejadian ini pada orangtua saya. Dan ternyata, muncullah satu fakta! Sepupu saya ini juga pernah meminjam ke orangtua saya dan belum dibayar sampai sekarang!! Omaygat,lutut langsung lemas,hilang sudah harapan kembalinya uang saya. Orangtua saya akhirnya menasehati saya: jangan terlalu baik kalau jadi orang, terutama soal uang. kalau ada apa2 harusnya selalu dirundingkan dengan orangtua dahulu. Ah,langsung saya seribu kali menyesal kenapa begitu gegabah meminjamkan uang.

Pelajaran#10 Jangan terlalu naif jadi orang. jika kita memiliki niat untuk meminjamkan, pastikan itu disertai dengan ikhlas kalau uangnya tidak akan kembali lagi, karena sesuatu yang dipinjam kadang tidak akan kembali! So, lebih baik jika kita memberi saja semampu kita daripada meminjamkan uang.


Akhirnya ibu saya mendesak agar saya menelpon sepupu saya agar segera mengembalikan uang saya. Bilang saja untuk membayar uang rumah sakit Bapak, kata Ibu saya. Dan hasilnya? saudara saya berjanji hari itu akan datang ke rumah sakit. Huf!sedikit lega karena saya berpikir akhirnya uang saya akan dibayar. Tapi apa yang terjadi? DIA TIDAK DATANG!!!

Minggu ke-3. kesabaran saya habis. Saya mencoba menghubungi dari semua media,baik fb,ym,sms atau telpon untuk meminta sepupu saya mengembalikan uangnya. Uang saya sudah menipis ini!! nanti mau makan segala macem harus ngambil duit dari mana?? Ternyata, iseng saya cek,selama ini sepupu saya statusnya selalu invisible ketika di ym. Tahu dari mana? saya mengeceknya di sini.
Wahwahwahwah..ketauan banget kalau dia sembunyi dari saya, ini jelas bukan sikap yang baik. Saya sudah merasa ditipu habis2an oleh sepupu saya. Setiap sms selalu berjanji akan mengembalikan hari X jam Y. Tapi ternyata, selalu BOHONG! Dan sialnya lagi, saya jatuh sakit selama seminggu. Saya berharap, ketika saya sakit, sepupu saya sadar dan mau membayar hutangnya. Selama sakit, saya benar2 tidak pernah menagih karena tepar. Dan hasilnya? sampai saya sembuh uangnya belum dikembalikan. Akhirnya, saya kembali meng-sms sepupu saya. Tahu apa jawabannya? Dia bilang kalau mau meminjam uang saya lagi untuk modal usaha kaosnya.WWHHHAAATTTTTTT???!!! Emosi jiwa raga sudah! Saya bilang, saya tidak mau meminjamkan uang saya, saya cuma mau uang saya kembali. Tahu apa jawabannya? Dia bilang, saya harus percaya sama dia, hari sabtu pasti uangnya akan dikembalikan, kalau tidak ada, saya boleh datang ke rumahnya.WWWHHAATTT??!! kenapa harus saya yang datang ke rumahnya??!! Yang minjam uang kan bukan saya??!! Hoh,ketika saya cek hari senin terakhir, saya cek nominal saldo di ATM saya tinggal tersisa 76ribu!urgh!
Dia bohong lagi!!

Akhirnya, saya mengambil keputusan ini. Saya menelpon ibunya. Saya sudah tidak menemukan lagi cara yang lebih sopan dari ini. Reaksi ibunya? kaget. Anaknya ternyata berhutang 1,2juta. Ibunya berjanji akan membicarakan hal ini dengan sepupu saya. Dan pagi tadi, alhamdulillah, ibunya mengatakan akan mengembalikan uang saya Senin depan. Kayanya sih, uang yang dipakai untuk mengembalikan adalah uangnya, bukan uang anaknya. Sebenarnya, saya merasa tidak enak dengan ibunya karena ibunya baik sekali selama ini dengan saya. Yah, tapi mau bagaimana lagi? Semoga saja, senin depan, tidak ada lagi kebohongan yang saya terima.


dari cerita saya ini, semoga teman2 bisa lebih berhati2 dalam meminjamkan uang. Kadang, saya suka bingung sendiri, apakah tindakan saya berlebihan atau tidak, tapi disisi lain saya juga perlu uangnya. Saya tidak mau meminta uang lagi pada orang tua. Saya tidak tega dan malu. Masa sudah hampir diwisuda kok masih minta duit terus? :'(
Hal ini, sangat baru bagi saya. Dan saya mengawalinya dengan sangat gegabah. Semoga teman2 tidak mengalami nasib seperti saya.



nb: gambarmenyusul!